"Lumpia Semarang" yang merupakan warisan cinta lima generasi. Sebagai
makanan khas daerah Semarang, keberadaan lumpia mendapat saingan dari berbagai
kota. Namun, mampu bertahan sebagai makanan khas Kota Semarang, dan semakin
digemari oleh masyarakat. Salah satu keistimewaan lumpia terletak pada
cita-rasanya yang sangat menonjolkan khas kuliner Semarang, yakni manis dan
asin. Awalnya, lumpia dijajakan keliling dengan gerobak pikulan, dibungkus
kantong anyaman bambu atau brongsong dan hanya tersedia pilihan lumpia basah.
Lumpia dikreasikan oleh pasangan suami-istri Tjoa Thay You dari Fujien Tiongkok
dan Wasih dari Semarang pada 1870. Kolaborasi penuh cinta ini menghasilkan
lumpia yang dinikmati cabai rawit hijau, daun bawang, acar timun, dan saos
weciau atau saos manis. Salah satu lumpia yang paling digemari adalah Lumpia
Gang Lombok yang dikenal sebagai lumpia dengan cita rasa otentik yang konsisten
dan menjadi pilihan oleh-oleh lumpia. Pilihan lumpia hanya lumpia basah dan
lumpia goreng seharga masing-masing Rp 18 ribu per biji. Sampai saat ini sudah
banyak gerai yang menjual lumpia di Kota Semarang dengan berbagai macam pilihan
dan harga yang beragam.
Pemimpin Redaksi : Samrotul Fuadah
Redaktur: Prastanti Septiana Wati
Manager Iklan: Febri Yulia Nur Aidina
Desain Blog: Soraya Adzra Luthfitah
Reporter: Sarah Putri Wulandari
Fotografer: Sellyana
Dosen Pengampu
Metha Madonna S.Sos, M.I.Kom.
Komentar
Posting Komentar